Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 15 Februari 2012

Penularan dan Pencegahan Kaki Gajah/Filariasis

Kaki gajah / filariasis merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahan (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki
MENGENAL FILARIASIS
Filariasis atau penyakit kaki gajah (elephantiasis) adalah penyakit menular yang mengenai saluran kelenjar limfe (getah bening) disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini menyerang semua golongan umum dan bersifat menahun. Jika seorang terkena penyakit ini dan tidak mendapatkan pengobatan sedini mungkin dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, buah dada dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki
Cacat yang menetap akan menimbulkan hambatan psikologis, stigma social dan akan menurunkan sumber daya manusianya, sehingga akan menimbulkan kerugian ekonomi akibat tidak sedikit dari mereka yang sangat tergantung kepada keluarga, masyarakat dan negara
Di indonesia filarialis telah tersebar luas hampir di semua propinsi, berdasarkan laporan dari daerah dan hasil survey pada tahun 2000 tercatat sebanyak 6500 kasus kronis di 1553 desa pada 231 kabupaten atau 26 propinsi. Pada tahun 2005 kasus kronis dilaporkan sebanyak 10.237 orang yang tersebar di 373 kabupaten/kota di 33 propinsi
Di Kota Depok pertama kali di laporkan kasus filariasis pada tahun 2001 di Kelurahan Grogol Kecamatan Limo sebanyak 1 orang, tetapi pada tahun berikutnya dilaporkan adanya kasus yang sama pada beberapa kelurahan lainnya. Untuk itu pada tahun 2004 dilakukan survey darah jari pada Kelurahan Grogol dan Kelurahan Krukut Kecamatan Limo dengan mengambil sample sebanyak 665 sample, hasilnya ditemukan 12 sample positif mengandung mikro filarial (mf rate 1,83%). Kemudian dilaporkan kembali adanya 3 kasus kronis di Kelurahan Tapos Kecamatan Cimanggis dan pada tahun 2005 dilakukan survey darah jari terhadap 505 sampel darah jari, ternyata ditemukan 11 sample positif mengandung mikro filarial (mf rate 2,18%) positif.
Sampai dengan awal tahun 2008 di Kota Depok telah dilaporkan sebanyak 14 kasus kronis filariasis dan 23 orang mengandung mikro filarial positif dengan rata-rata mikro filarial rate ≥ 1%.
KRITERIA FILARIASIS
Filariasis mudah menular, kriteria penularan penyakit ini adalah jika ditemukan mikro filarial rate ≥ 1% pada sample darah penduduk di sekitar kasus elephantiasis, atau adanya 2 atau lebih kasus elephantiasis di suatu wilayah pada jarak terbang nyamuk yang mempunyai riwayat menetap bersama/berdekatan pada suatu wilayah selama lebih dari satu tahun. Berdasarkan ketentuan WHO, jika ditemukan mikro filarial rate ≥ 1% pada satu wilayah maka daerah tersebut dinyatakan endemis dan harus segera diberikan pengeobatan secara masal selama 5 tahun berturut-turut.
PENYEBAB FILARIASIS
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.
CARA PENULARAN FILARIASIS
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai vector menghisap darah penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa microfilaria ikut terhisap bersama darah dan masuk dalam lambung nyamuk. Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak berkembang biak tetapi hanya berubah bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai menjadi larva 3, karenanya diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. Didalam tubuh manusia larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa jantan atau betina serta bekembang biak
GEJALA DAN TANDA FILARIASIS
1. Gejalan dan tanda klinis akut :
- Demam berulang ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah bekerja berat
- Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak (limfadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
- Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke arah ujung kaki atau lengan
- Abses filaria terjadi akibat seringnya pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan dapat mengeluarkan darah serta nanah
- Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-laki yang tampak kemerahan dan terasa panas
2. Gejala dan tanda klinis kronis :
Pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, alat kelamin perempuan dan laki-laki
DIAGNOSIS FILARIASIS
1. Klinis – diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan gejala dan tanda klinis akut ataupun kronis
2. Laboratorium – Seseorang dinyatakan sebagai penderita falariasis apabila di dalam darahnya positif ditemukan mikrofilaria. Untuk uji laboratorium sebaiknya gunakan darah jari yang diambil pada malam hari (pukul 20.00 – 02.00)
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
1. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
2. Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
3. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal
PENGOBATAN
1. Pengobatan Masal
dilakukan di daerah endemis (mf rate > 1%) dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombilansikan dengan Albendazole sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Untuk mencegah reaksi pengobatan seperti demam atau pusing dapat diberikan Pracetamol.
Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2 tahun ke atas, yang ditunda selain usia ≤ 2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui dan mereka yang menderita penyakit berat.
2. Pengobatan Selektif
Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria serta anggota keluarga yang tinggal serumah dan berdekatan dengan penderita di daerah dengan hasil survey mikrofilaria < 1% (non endemis)
3. Pengobatan Individual (penderita kronis)
Semua kasus klinis diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari selama 10 hari sebagai pengobatan individual serta dilakukan perawatan terhadap bagian organ tubuh yang bengkak

Tips mengatasi kaki bengkak saat hamil :

Saat bunda hamil, begitu banyak perubahan fisik yang terjadi.  Perut yang makin besar akan menambah berat untuk menopang tubuh sehingga tak jarang kaki menjadi bengkak. Kaki bengkak yang terjadi pada bunda saat hamil, berbeda beda dari bunda yang satu dengan yang lain. Kaki bengkak biasanya terjadi pada trimester ke dua dan trimester ketiga, namun bisa juga terjadi pada trimester pertama. Untuk mengatasi kaki bengkak, beberapa tips dibawah ini bisa jadi solusi buat bunda.
Tips mengatasi kaki bengkak saat hamil :
  • Kurangi konsumsi garam
  • Jangan duduk atau berdiri terlalu lama agar peredaran darah tetap lancar
  • Istirahat teratur, sisihkan sedikit waktu anda minimal 15 menit dan biarkan tubuh anda dalam kondisi rileks.
  • Letakkan kaki diatas tumpukan bantal yang tinggi saat anda berbaring.
  • Waspadai keracunan kehamilan jika anda mengalami gejala kaki bengkak saat pagi hari dan peningkatan berat badan 1kg setiap minggu pada pertengahan kehamilan.
  • Agar kaki tetap cantik, bunda bisa merendam kaki di air hangat yang dicampur garam dan jeruk nipis, kemudian pijat menggunakan baby oil.

Penyebab Kaki Bengkak






Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ankle edema ini. Faktor yang berperan adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi). Ankle edema ini terjadi pada kedua tungkai tetapi dapat juga terjadi pada satu tungkai saja. Ankle edema hanya satu tungkai saja disebabkan karena aliran pembuluh darah atau pembulih limfe tersumbat, sumbatan ini dapat terjadi karena darah yang kental lalu membeku didalam pembuluh darah atau massa tumor yang menekan pembuluh darah atau pembuluh limfe.

Pemeriksaan yang dilakukan sangat mudah yakni dengan menekan pada daerah mata kaki akan timbul cekungan yang cukup lama untuk kembali pada keadaan normal. Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebab dari ankle edema adalah menentukan kadar protein darah dan di air seni (urin), pemeriksaan jantung (Rontgen dada, EKG), fungsi liver dan ginjal.
Pengobatan awal yang dapat dilakukan dengan mengganjal kaki agar tidak tergantung dan meninggikan kaki pada saat berbaring. Pengobatan lanjutan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Silahkan baca artikel penting lainnya DISINI

Miss Indonesia Bawa Isu Kaki Gajah ke London

JAKARTA, KOMPAS.com -- Wakil Indonesia di ajang Miss World 2011, Astrid Ellena Indriana Yunadi atau Ellen, menyatakan dirinya akan mengusung isu mengenai program penyuluhan penyakit Filariasis atau kaki gajah, dalam kontes Beauty With Purpose yang menjadi salah satu penilaian penting di ajang Miss World di London, Inggris, 16 November 2011 nanti.
Menurut Ellen, isu kaki gajah sangat penting untuk diangkat ke permukaan internasional. "Penyakit kaki gajah ini bahaya sekali dan ini masih banyak diderita orang di daerah tropis," kata Ellen dalam jumpa pers Miss Indonesia Goes to Miss World di Hard Rock Cafe, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2011).
Perempuan kelahiran 8 Juni 1990 ini  merasa jiwa sosialnya terpanggil untuk memberikan penyuluhan terhadap penyakit yang diidap sekitar 120 juta jiwa itu. "Dari kecil Mama saya mengajarkan kalau punya sesuatu harus berbagi dengan orang lain, ini yang membuat saya memiliki jiwa sosial. Jadi penyuluhan penyakit kaki gajah penting karena masih banyak ditemukan di negara tropis, dan yang terjangkit ada sekitar 120 juta," urai Ellen.
Sementara itu, di bidang Talent Show, Ellen akan menunjukkan kepiawaiannya dalam memainkan piano dengan membawakan lagu "Ballade Pour Adeline" dari Richard Clayderman dan "River Flows In You" dari Yiruma.

Apa itu penyakit kaki gajah?

Apa itu penyakit kaki gajah?
Penyakit kaki gajah dikenal pula dengan istilah elephantiasis di dunia medis. Penyakit ini merupakan salah satu di antara sejumlah penyakit yang tergolong satu spektrum penyakit yang disebut filariasis. Adapun filariasis tidak hanya menyerang manusia melainkan juga hewan. Filariasis disebabkan oleh cacing nematoda golongan filaria. Beberapa spesies filaria yang ternama di Indonesia adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Cacing Wuchereria bancrofti dapat menyebabkan penyakit kaki gajah karena sifatnya yang dapat mengganggu peredaran getah bening. Sedangkan Brugia malayi dan Brugia timori tidak.

Ditemukan di mana sajakah penyakit ini?
Filariasis, termasuk penyakit kaki gajah, ditemukan sebanyak lebih dari 90 juta kasus di dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini jarang fatal namun dampak psikis dan sosioekonomi yang ditimbulkan cukup nyata.

Bagaimana proses sampai terjadinya penyakit filariasis? Apa kaitannya dengan nyamuk?
Cacing filaria dapat ditularkan melalui gigitan serangga (nyamuk Anopheles, Culex, Aedes, dan lalat Mansonia). Cacing betina dewasa dapat memproduksi ribuan larva yang diisap oleh serangga tersebut dan dapat masuk ke butuh manusia lewat gigitan serangga. Namun sekali gigitan saja tidak cukup untuk menimbulkan penyakit filariasis. Selain frekuensi gigitan serangga, jumlah mikrofilaria yang masuk per gigitan dan derajat kekebalan tubuh juga berpengaruh pada kejadian penyakit ini.

Bagaimana pula filariasis dapat menimbulkan penyakit kaki gajah?
Ada tiga tahap dalam penyakit filariasis sampai dengan terjadinya kaki gajah. Awal penyakit filariasis umumnya tanpa gejala. Gejala penyakit dimulai dari adenolimfangitis akut, yaitu proses peradangan dan nyeri yang terjadi di kelenjar dan pembuluh getah bening. Proses peradangan ini biasanya reda sendiri setelah 1 minggu, tetapi kemudian kambuh kembali jika jumlah filaria dalam tubuh cukup banyak. Selama perjalanan penyakit, air kemih yang berwarna putih susu mungkin pula menyertai gejala lainnya. Inflamasi berulang dapat menyebabkan pembesaran bagian-bagian tubuh seperti lengan, kemaluan, dan tungkai; sebagai akibat lanjutan dari pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi inilah yang disebut elephantiasis.

Penyakit Kaki Gajah

Pembengkakan dimulai dengan bengkak yang tidak kembali setelah dipencet, sampai pada pembengkakan berat yang sudah disertai pengerasan dan benjolan-benjolan pada kulit.

Seperti apakah dokter menegakkan diagnosis penyakit kaki gajah?
Untuk memastikan bahwa seseorang terkena penyakit kaki gajah, ia membutuhkan pemeriksaan darah. Darah penderita kaki gajah mengandung cacing berbentuk larva yang dapat dilihat pada pemeriksaan darah lewat mikroskop. Jika keluhan utamanya adalah kemaluan yang membengkak atau kencing berwarna putih susu, maka dari penyedotan cairan atau urin dapat ditemukan pula cacing ini.

Bagaimanakah tindak lanjut filariasis dan penyakit kaki gajah?
Setelah dokter mendiagnosis penyakit kaki gajah, obat yang akan diberikan adalah DEC (dietilkarbamazin). Jika penderita masih mengalami gejala peradangan akut, obat-obatan untuk meredakan gejala (simtomatik) dapat pula diberikan. Jika pembengkakan anggota gerak sudah mengeras, dapat diberikan kortikosteroid. Tetap jaga kebersihan selama menjalani terapi. Apabila kelainan sudah sangat nyata dan berat, mungkin penderita membutuhkan operasi.

Jika Anda sendiri atau ada kenalan Anda yang menderita penyakit kaki gajah, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.


Referensi
Wayangankar S, Bronze MS. Filariasis. Available from URL: http://emedicine.medscape.com/viewarticle/217776-print.htm (last updated December 08, 2010; accessed March 29, 2011)

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Cara Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
Gejala klinis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
  • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
  • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
  • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Diagnosis
Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
  • Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
  • Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
  • Membersihkan semak-semak disekitar rumah