Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 15 Februari 2012

Apa itu penyakit kaki gajah?

Apa itu penyakit kaki gajah?
Penyakit kaki gajah dikenal pula dengan istilah elephantiasis di dunia medis. Penyakit ini merupakan salah satu di antara sejumlah penyakit yang tergolong satu spektrum penyakit yang disebut filariasis. Adapun filariasis tidak hanya menyerang manusia melainkan juga hewan. Filariasis disebabkan oleh cacing nematoda golongan filaria. Beberapa spesies filaria yang ternama di Indonesia adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Cacing Wuchereria bancrofti dapat menyebabkan penyakit kaki gajah karena sifatnya yang dapat mengganggu peredaran getah bening. Sedangkan Brugia malayi dan Brugia timori tidak.

Ditemukan di mana sajakah penyakit ini?
Filariasis, termasuk penyakit kaki gajah, ditemukan sebanyak lebih dari 90 juta kasus di dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini jarang fatal namun dampak psikis dan sosioekonomi yang ditimbulkan cukup nyata.

Bagaimana proses sampai terjadinya penyakit filariasis? Apa kaitannya dengan nyamuk?
Cacing filaria dapat ditularkan melalui gigitan serangga (nyamuk Anopheles, Culex, Aedes, dan lalat Mansonia). Cacing betina dewasa dapat memproduksi ribuan larva yang diisap oleh serangga tersebut dan dapat masuk ke butuh manusia lewat gigitan serangga. Namun sekali gigitan saja tidak cukup untuk menimbulkan penyakit filariasis. Selain frekuensi gigitan serangga, jumlah mikrofilaria yang masuk per gigitan dan derajat kekebalan tubuh juga berpengaruh pada kejadian penyakit ini.

Bagaimana pula filariasis dapat menimbulkan penyakit kaki gajah?
Ada tiga tahap dalam penyakit filariasis sampai dengan terjadinya kaki gajah. Awal penyakit filariasis umumnya tanpa gejala. Gejala penyakit dimulai dari adenolimfangitis akut, yaitu proses peradangan dan nyeri yang terjadi di kelenjar dan pembuluh getah bening. Proses peradangan ini biasanya reda sendiri setelah 1 minggu, tetapi kemudian kambuh kembali jika jumlah filaria dalam tubuh cukup banyak. Selama perjalanan penyakit, air kemih yang berwarna putih susu mungkin pula menyertai gejala lainnya. Inflamasi berulang dapat menyebabkan pembesaran bagian-bagian tubuh seperti lengan, kemaluan, dan tungkai; sebagai akibat lanjutan dari pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi inilah yang disebut elephantiasis.

Penyakit Kaki Gajah

Pembengkakan dimulai dengan bengkak yang tidak kembali setelah dipencet, sampai pada pembengkakan berat yang sudah disertai pengerasan dan benjolan-benjolan pada kulit.

Seperti apakah dokter menegakkan diagnosis penyakit kaki gajah?
Untuk memastikan bahwa seseorang terkena penyakit kaki gajah, ia membutuhkan pemeriksaan darah. Darah penderita kaki gajah mengandung cacing berbentuk larva yang dapat dilihat pada pemeriksaan darah lewat mikroskop. Jika keluhan utamanya adalah kemaluan yang membengkak atau kencing berwarna putih susu, maka dari penyedotan cairan atau urin dapat ditemukan pula cacing ini.

Bagaimanakah tindak lanjut filariasis dan penyakit kaki gajah?
Setelah dokter mendiagnosis penyakit kaki gajah, obat yang akan diberikan adalah DEC (dietilkarbamazin). Jika penderita masih mengalami gejala peradangan akut, obat-obatan untuk meredakan gejala (simtomatik) dapat pula diberikan. Jika pembengkakan anggota gerak sudah mengeras, dapat diberikan kortikosteroid. Tetap jaga kebersihan selama menjalani terapi. Apabila kelainan sudah sangat nyata dan berat, mungkin penderita membutuhkan operasi.

Jika Anda sendiri atau ada kenalan Anda yang menderita penyakit kaki gajah, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.


Referensi
Wayangankar S, Bronze MS. Filariasis. Available from URL: http://emedicine.medscape.com/viewarticle/217776-print.htm (last updated December 08, 2010; accessed March 29, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar